
Batik Sunda
Selain Surakarta, Jogja, dan Pekalongan, ada beberapa ragam batik dari wilayah Jawa Barat.
Sebut saja Bogor, Bandung, Tasikmalaya, Sumedang, Garut, dan lainnya.
Kota ini bukan hanya dihuni oleh ragam kuliner dan wisata alamnya, tetapi juga kerajinan seninya, yang kini juga masuk dalam jajaran warisan dunia UNESCO.
Berbeda dengan warna sogan, batik asal Jabar lebih dominan oleh warna-warna cerah, kalem, dan kaya akan ornamen.
Berdasarkan sejarah, warna dan motifnya dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatnya di bidang ekonomi maupun sosial sehari-hari.
Juga akibat percampuran dari masa Kerajaan zaman dulu.
Akhirnya, kumpulan batik itu dikenal dengan istilah ‘Batik Sunda’ yang bisa kamu lihat pada ulasannya di bawah ini.
Ragam Motif Batik Sunda
1. Batik Banten Pamaranggen

Batik Sunda atau Jawa Barat yang juga masuk dalam kategori ragam warisan budaya adalah batik Banten Pamaranggen khas Banten.
Pamaranggen khas dengan bentuk layaknya ketupat atau kawung ceplok piring.
Nama pamaranggen juga sudah resmi masuk dalam situs UNESCO bersama 75 jenis batik lainnya.
2. Batik Bogor

Batik asal kota hujan ini menyimpang latar belakang yang lekat dengan sejarah Kerajaan Pakuan di masa lampau.
Salah satu contoh adalah batik kujang kijang (lihat gambar di atas).
Kujang adalah senjata tradisional yang khas dari masyarakat Sunda tempo dulu, sementara kijang merupakan hewan bertanduk ikon kota Bogor.
3. Batik Garutan Motif Bulu Hayam

Batik Sunda berikutnya adalah batik garutan yang mengalami perkembangan pesat serta kepopuleran pada tahun 1967 dan 1985 dengan bentuk bulu hayam (bulu ayam).
Kini di zaman modern, desain batik ini pun dibuat dengan menggabungkan beberapa motif khas dari pelbagai daerah.
4. Batik Sumedang Motif Hanjuang

Batik Sumedang berisi filosofi panjang dan penjelasannya pun beragam sekali.
Penggambaran melalui tulis flora atau tumbuh-tumbuhan seperti kembang boled bermakna kesuburan dan kemakmuran di zaman kerajaan Sumedang di abad terdahulu.
5. Batik Ciamis Lepaan Kupu-Kupu

Batik Ciamis Lepaan kupu-kupu biasanya memasukkan ornamen khas flora dan fauna yang juga terpengaruh oleh kebudayaan Tionghoa sejak dulu.
Kupu-kupu dalam dianggap sebagai hewan yang bebas terbang ke angkasa dan dalam kehidupan mengandung makna sebagai harapan.
6. Batik Garutan Cupat Manggu

‘Cupat Manggu’ adalah nama lain dari buah manggis, yang kalau kita perhatikan pecahan kelopaknya memang menyerupai bunga manggis.
Hal ini tak lepas dari kehidupan ekonomi masyarakat Garut yang memiliki banyak perkebunan buah manggis.
7. Batik Ciamis

Batik Ciamisan lebih dominan dalam merefleksikan kehidupan alam yang natural melalui ornamen hewan seperti kupu-kupu atau ngengat.
Perkembangan batik ini justru mendapat pengaruh kebudayaan lokal seperti dari Tasikmalaya, Indramayu, dan Cirebon.
Seperti yang bisa kita lihat dari gambar, bahwa coraknya naturalistik dengan penggambaran kupu-kupu.
8. Batik Bogor Motif Kebun Raya

Motif kebun raya Bogor ini resmi dirilis ke publik pada tanggal 2 Oktober, tepat di hari batik.
Ornamennya beragam; mulai dari padi sebagai lambang kemakmuran, rusa yang merupakan ikon binatang kota Bogor, hujan merujuk pada sebutan kotanya, serta bunga teratai.
9. Batik Cirebon Kawung Rambutan

Pola geometri pada batik Cirebon juga sarat akan kehidupan sosial masyarakatnya sendiri.
Garis miring dan terdapat lekuk tajam menggambarkan bagaimana bentuk jalanan di Cirebon yang mengikyuti pola lereng alias miring disertai jajaran pegunungannya.
10. Batik Ciamis Rereng Taelus

Taleus atau yang kita kenal sebagai daun talas juga menjadi salah satu inspirasi pembuatan batik khas Ciamisan ini.
Pun batik Tasikmalaya dari Sukapura juga menghasilkan motif daun talas dengan corak tata warna berbeda.
11. Batik Geometri Jawa Barat

Batik Geometri hitam putih dari Jabar pun juga cukup diminati masyarakat di era modern seperti sekarang ini.
Bahan kainnya kerap digunakan sebagai sarung, jarik gendong bayi, dan masih banyak lagi.
12. Batik Sunda Pesisir Laut Selatan

Batik ini juga merupakan peranakan yang ada di Indonesia hasil alkulturasi budaya di zaman dulu.
Berisi ornamen gambar-gambar daun ganggang yang dikombinasikan dengan ornamen lain berupa tumbuh-tumbuhan maupun fauna.
13. Batik Garutan Lereng Kangkung

Berbeda dari batik kebanyakan di Malang, Solo maupun Jogja, batik geometri khas Garutan dibuat secara bolak-balik dengan proses yang cukup panjang.
Warnanya cerah serta membentuk garis lereng, yang melambangkan keadaan perbukitan maupun struktur tanah Garut itu sendiri.
14. Batik Sumedang Kuda Renggong

Nama Kuda renggong merujuk pada seni pertunjukan yang berasal dari kota Sumedang, Jawa Barat.
Bahkan saat ini atraksi dari kota Tahu ini pun resmi dijadikan salah satu objek wisata yang digemari oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
15. Batik Lawas Garutan Bulu Ayam

Batik Lawas Garutan bulu hayam dulunya disebut oleh masyarakat sapu jagat, kemudian diganti dengan nama ‘bulu hayam (ayam)’.
Ayam merupakan hewan ternak yang dekat dengan masyarakat Garut sejak dulu dan isiannya pun dipenuhi oleh pola geometris.
16. Batik Bogor Hujan Grimis

Dijuluki sebagai kota hujan, oleh masyarakat Bogor pun dibuat ke dalam desain batik hujan grimis.
Motif ini juga menjadi salah satu hasil tangan terlaris dari kota di daerah Jabar tersebut.
17. Batik Sumedang Daun Boled

Daun boled merupakan tumbuhan penghasil ubi Cilembu yang sering kali kita jumpai dijajakan di pinggir jalan.
Daun ubi jalar ini juga merupakan tanaman khas kota Sumedang yang tumbuh subur di tempat-tempat lembab.
Motifnya artistik dan naturalistik sekali.
18. Batik Sawoan Parang Sontak Tasikmalaya

Batik ini sepintas mengingatkan kita pada motif parang pamor.
Namun, di sini polanya dibuat lebih simetris dengan warna cerah karena terinpsirasi dari warna-warni serta bentuk tumbuhan.
19. Batik Bogor Motif Kujang Kijang

Nama batik ini terinspirasi dari kujang, yang mana adalah senjata asli dari Jabar yang dibuat pada abad ke 8 hingga 9, sementara kijang merupakan ikon kota Bogor.
Lebih dari itu, penjelasan dan filosofinya bisa kamu simpulkan sebagaimana kijang berlari dengan kencang lebih dari harimau, yang berarti kita harus bersaing secara sehat dan berkompetisi semaksimal mungkin.
20. Batik Trusmi Cirebon

Batik Trusmi cirebon menghasilka multi ornamen yang menggambarkan betapa banyaknya jenis tumbuhan (flora) dan fauna.
Seperti misalnya batik yang dibuat dan diekspos oleh rumah batik Komar ini.
21. Batik Garutan Klasik Bulu Ayam

Nah, berbeda dari motif bulu ayam yang sebelumnya (lingkar setengah), batik yang satu ini merupakan bentuk awal dan termasuk kategori klasik karena belum ditambahkan banyak pola geometris.
Motif bulu ayam diambil dari kondisi masyarakat sekitar yang waktu itu banyak memelihara ayam.
22. Batik Banten

Batik simbut juga disebut dengan batik Banten karena asalnya dari pedalaman Sunda, tepatnya oleh masyarakat Badui di era peradaban lama.
Batik motif daun warna pastel kalem ini pun lalu dikembangkan di daerah pesisir Banten.
23. Batik Garutan Merak Ngibing

Batik merak ngibing atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai merak menari merupakan batik khas Garutan setelah bulu ayam dan cupat manggu.
Saat menari, sayap atau bulu burung ini akan menunjukkan warnanya yang indah dan elegan.
Nah, nilai filosofisnya juga terkandung dalam ornamen satwa yang dilindungi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar